Misteri Keberadaan Pasar Setan Di Lereng Gunung Merapi

Fenomena keberadaan pasar setan atau pasar Bubrah sebenarnya telah banyak dikenal oleh penduduk sekitar atau oleh para pendaki gunung. Terlepas dari unsur misteri yang beredar tentang keberadaan pasar setan ini maka sebenarnya dapat juga ditelaah secara lebih realistis. Tulisan ini dibuat semata-mata agar kita selalu harus tetap menjaga kewaspadaan dan kehati-hatian kita selama mendaki gunung termasuk apabila berada di daerah yang disebut sebagai pasar setan itu.


Lokasi Keberadaan Pasar Setan
Karakteristik lain yang menjadi ciri keberadaan pasar setan adalah daerah ini sudah tidak memiliki banyak pepohonan tinggi dan berbatang besar. Pada daerah ini hanya tinggal semak-semak perdu dengan ketinggian kurang dari dua meter. Dengan demikian angin sangat terasa sekali mengenai tubuh manusia yang sedang berada di daerah ini.

Pada lokasi punggung bukit seperti ini hampir selalu dipastikan pada waktu malam merupakan tempat angin bertiup kencang. Angin malam biasanya akan bertiup dari bawah melewati lereng-lereng secara cepat. Pada saat melewati punggung bukit ini akan bertiup dan memberikan fenomena suara yang berisik. Hal seperti inilah yang kemudian membuat sensasi keriuhan yang dianggap sebagai suara menyerupai suasana pasar. Dengan demikian daerah inilah oleh banyak orang dianggap sebagai daerah pasar setan, karena pasar yang sebenarnya tidak terlihat dan hanya suaranya saja yang terdengar.

Di lokasi pasar setan sering dikabarkan memakan korban orang atau pendaki gunung meninggal dunia. Hal ini sebenarnya dapat mudah dimengerti karena perjalanan mendaki gunung biasanya akan memerlukan tempat untuk beristirahat sementara. Salah satu pilihan orang untuk beristirahat kemungkinan besar adalah dipilih daerah di sekitar pasar setan ini. Tentu saja dipilih hal ini karena relatif sudah dekat dengan puncak, daerah ini relatif datar sehingga mudah untuk mendirikan tenda atau sekedar berlindung di bebatuan. Pada saat beristirahat seperti inilah sering terjadi kasus orang kedinginan dan menderita hipotermia misal karena cuaca di atas yang relatif ekstrim seperti turun hujan besar dan kabut gelap. Dengan demikian dapat dimengerti jika banyak korban meninggal dunia yang berlokasi di daerah pasar setan.

Demikian juga kalau ada pendakian yang memaksa kondisi darurat ada yang jatuh kecelakaan atau yang lainnya, maka tempat yang dipilih untuk menunggu sementara adalah di pilih di daerah sekitar pasar setan ini. Dengan berada di tempat ini maka penyelamat relatif dapat mudah mencari dan menemukan korban sehingga tindakan evakuasi dapat segera ditangani.

Karakteristik lain yang menjadi ciri keberadaan pasar setan adalah daerah ini sudah tidak memiliki banyak pepohonan tinggi dan berbatang besar. Pada daerah ini hanya tinggal semak-semak perdu dengan ketinggian kurang dari dua meter. Dengan demikian angin sangat terasa sekali mengenai tubuh manusia yang sedang berada di daerah ini.
Pada lokasi punggung bukit seperti ini hampir selalu dipastikan pada waktu malam merupakan tempat angin bertiup kencang. Angin malam biasanya akan bertiup dari bawah melewati lereng-lereng secara cepat. Pada saat melewati punggung bukit ini akan bertiup dan memberikan fenomena suara yang berisik. Hal seperti inilah yang kemudian membuat sensasi keriuhan yang dianggap sebagai suara menyerupai suasana pasar. Dengan demikian daerah inilah oleh banyak orang dianggap sebagai daerah pasar setan, karena pasar yang sebenarnya tidak terlihat dan hanya suaranya saja yang terdengar.

Di lokasi pasar setan sering dikabarkan memakan korban orang atau pendaki gunung meninggal dunia. Hal ini sebenarnya dapat mudah dimengerti karena perjalanan mendaki gunung biasanya akan memerlukan tempat untuk beristirahat sementara. Salah satu pilihan orang untuk beristirahat kemungkinan besar adalah dipilih daerah di sekitar pasar setan ini. Tentu saja dipilih hal ini karena relatif sudah dekat dengan puncak, daerah ini relatif datar sehingga mudah untuk mendirikan tenda atau sekedar berlindung di bebatuan. Pada saat beristirahat seperti inilah sering terjadi kasus orang kedinginan dan menderita hipotermia misal karena cuaca di atas yang relatif ekstrim seperti turun hujan besar dan kabut gelap. Dengan demikian dapat dimengerti jika banyak korban meninggal dunia yang berlokasi di daerah pasar setan.

Demikian juga kalau ada pendakian yang memaksa kondisi darurat ada yang jatuh kecelakaan atau yang lainnya, maka tempat yang dipilih untuk menunggu sementara adalah di pilih di daerah sekitar pasar setan ini. Dengan berada di tempat ini maka penyelamat relatif dapat mudah mencari dan menemukan korban sehingga tindakan evakuasi dapat segera ditangani.

Pada lokasi punggung bukit seperti ini hampir selalu dipastikan pada waktu malam merupakan tempat angin bertiup kencang. Angin malam biasanya akan bertiup dari bawah melewati lereng-lereng secara cepat. Pada saat melewati punggung bukit ini akan bertiup dan memberikan fenomena suara yang berisik. Hal seperti inilah yang kemudian membuat sensasi keriuhan yang dianggap sebagai suara menyerupai suasana pasar. Dengan demikian daerah inilah oleh banyak orang dianggap sebagai daerah pasar setan, karena pasar yang sebenarnya tidak terlihat dan hanya suaranya saja yang terdengar.
Di lokasi pasar setan sering dikabarkan memakan korban orang atau pendaki gunung meninggal dunia. Hal ini sebenarnya dapat mudah dimengerti karena perjalanan mendaki gunung biasanya akan memerlukan tempat untuk beristirahat sementara. Salah satu pilihan orang untuk beristirahat kemungkinan besar adalah dipilih daerah di sekitar pasar setan ini. Tentu saja dipilih hal ini karena relatif sudah dekat dengan puncak, daerah ini relatif datar sehingga mudah untuk mendirikan tenda atau sekedar berlindung di bebatuan. Pada saat beristirahat seperti inilah sering terjadi kasus orang kedinginan dan menderita hipotermia misal karena cuaca di atas yang relatif ekstrim seperti turun hujan besar dan kabut gelap. Dengan demikian dapat dimengerti jika banyak korban meninggal dunia yang berlokasi di daerah pasar setan.

Demikian juga kalau ada pendakian yang memaksa kondisi darurat ada yang jatuh kecelakaan atau yang lainnya, maka tempat yang dipilih untuk menunggu sementara adalah di pilih di daerah sekitar pasar setan ini. Dengan berada di tempat ini maka penyelamat relatif dapat mudah mencari dan menemukan korban sehingga tindakan evakuasi dapat segera ditangani.

Di lokasi pasar setan sering dikabarkan memakan korban orang atau pendaki gunung meninggal dunia. Hal ini sebenarnya dapat mudah dimengerti karena perjalanan mendaki gunung biasanya akan memerlukan tempat untuk beristirahat sementara. Salah satu pilihan orang untuk beristirahat kemungkinan besar adalah dipilih daerah di sekitar pasar setan ini. Tentu saja dipilih hal ini karena relatif sudah dekat dengan puncak, daerah ini relatif datar sehingga mudah untuk mendirikan tenda atau sekedar berlindung di bebatuan. Pada saat beristirahat seperti inilah sering terjadi kasus orang kedinginan dan menderita hipotermia misal karena cuaca di atas yang relatif ekstrim seperti turun hujan besar dan kabut gelap. Dengan demikian dapat dimengerti jika banyak korban meninggal dunia yang berlokasi di daerah pasar setan.
Demikian juga kalau ada pendakian yang memaksa kondisi darurat ada yang jatuh kecelakaan atau yang lainnya, maka tempat yang dipilih untuk menunggu sementara adalah di pilih di daerah sekitar pasar setan ini. Dengan berada di tempat ini maka penyelamat relatif dapat mudah mencari dan menemukan korban sehingga tindakan evakuasi dapat segera ditangani.

Demikian juga kalau ada pendakian yang memaksa kondisi darurat ada yang jatuh kecelakaan atau yang lainnya, maka tempat yang dipilih untuk menunggu sementara adalah di pilih di daerah sekitar pasar setan ini. Dengan berada di tempat ini maka penyelamat relatif dapat mudah mencari dan menemukan korban sehingga tindakan evakuasi dapat segera ditangani.

Orang melakukan pendakian gunung sangat sering melakukannya pada malam hari dalam rangka tujuan melihat matahari terbit dari puncak gunung. Selain itu jika pendakian dilakukan malam hari maka udara juga tidak terlalu panas oleh terik matahari. Perjalanan seperti ini dapat diatur oleh pendaki yang berpengalaman untuk dapat mencapai puncak sebelum matahari terbit. Namun kadang ada juga pendaki yang naik sore hari sehingga dapat sampai puncak sebelum pagi untuk beristirahat di tengah perjalanan. Tempat perjalanan seperti ini biasanya juga dipilih daerah sekitar pasar setan.
Untuk pendakian yang dilakukan pada siang hari. Tentu saja akan memerlukan waktu untuk menginap di atas gunung. Biasanya mereka akan membawa peralatan tenda untuk camping cukup lengkap. Hal ini karena mereka perlu meluangkan waktu menginap semalaman sebelum melanjutkan pendakian ke puncak pada pagi harinya. Lokasi daerah penginapan yang dipilih pun di daerah sekitar pasar setan.

Jadi memang wajarlah kalau keberadaan pasar setan ini menjadi terkenal karena hampir banyak orang dan pendaki gunung selalu melewati daerah ini khususnya saat perjalanan pendakian malam hari.

Keangkeran Pasar Setan

Dalam banyak cerita, biasa dikabarkan cerita tentang penampakan sosok menyerupai orang yang berada di lokasi pasar setan. Bahkan saya menemukan satu blog yang memuat cerita tentang fenomena pasar setan di gunung Sumbing oleh penulis yang mengaku dari tim mapala satu daerah.

Di rute pendakian di gunung Sumbing setelah lokasi Tanjakan Setan ternyata saat beristirahat diketahui menampakkan keramaian seperti pasar. Di sana bahkan kemudian dijumpai sesosok jasad bersemedi yang sudah membeku yang terlihat oleh seluruh anggota. Walaupun setelah akan diabadikan dengan kamera, hal ini tidak berhasil. Di lokasi berdekatan bahkan mereka menjumpai beberapa sosok lima sosok wanita menempel di perbukitan yang terlihat jelas oleh beberapa anggota rombongan.

Suasana mistis yang sama kemungkinan besar juga pernah dihadapi oleh banyak pendaki di lokasi jalur pendakian gunung yang lain. Misal di gunung Slamet, lokasi pasar bubrah yang ada bahkan cenderung lebih terkesan angker. Untuk jalur pendakian dari Kutabawa, harus melewati pasar bubrah yang cukup luas sebelum mencapai daerah puncak gunung.

Keangkeran seperti ini dapat saja dipahami karena suasana saat itu mendukung, kelelahan pendaki setelah berjalan jauh, kegelapan malam dan faktor kondisi alam akibat tekstur gunung, seringkali menyebabkan terjadinya halusinasi. Dari sisi alam ghaib, memang tidak dipungkiri bahwa bisa jadi jin akan muncul menampakkan diri untuk menggoda dan mengganggu iman para pendaki. Toh kita memang wajib beriman pada keberadaan hal-hal yang ghaib sepanjang tidak sampai membawa ke kemusyrikan.

Untuk pendakian yang dilakukan pada siang hari. Tentu saja akan memerlukan waktu untuk menginap di atas gunung. Biasanya mereka akan membawa peralatan tenda untuk camping cukup lengkap. Hal ini karena mereka perlu meluangkan waktu menginap semalaman sebelum melanjutkan pendakian ke puncak pada pagi harinya. Lokasi daerah penginapan yang dipilih pun di daerah sekitar pasar setan.
Jadi memang wajarlah kalau keberadaan pasar setan ini menjadi terkenal karena hampir banyak orang dan pendaki gunung selalu melewati daerah ini khususnya saat perjalanan pendakian malam hari.

Keangkeran Pasar Setan

Dalam banyak cerita, biasa dikabarkan cerita tentang penampakan sosok menyerupai orang yang berada di lokasi pasar setan. Bahkan saya menemukan satu blog yang memuat cerita tentang fenomena pasar setan di gunung Sumbing oleh penulis yang mengaku dari tim mapala satu daerah.

Di rute pendakian di gunung Sumbing setelah lokasi Tanjakan Setan ternyata saat beristirahat diketahui menampakkan keramaian seperti pasar. Di sana bahkan kemudian dijumpai sesosok jasad bersemedi yang sudah membeku yang terlihat oleh seluruh anggota. Walaupun setelah akan diabadikan dengan kamera, hal ini tidak berhasil. Di lokasi berdekatan bahkan mereka menjumpai beberapa sosok lima sosok wanita menempel di perbukitan yang terlihat jelas oleh beberapa anggota rombongan.

Suasana mistis yang sama kemungkinan besar juga pernah dihadapi oleh banyak pendaki di lokasi jalur pendakian gunung yang lain. Misal di gunung Slamet, lokasi pasar bubrah yang ada bahkan cenderung lebih terkesan angker. Untuk jalur pendakian dari Kutabawa, harus melewati pasar bubrah yang cukup luas sebelum mencapai daerah puncak gunung.

Keangkeran seperti ini dapat saja dipahami karena suasana saat itu mendukung, kelelahan pendaki setelah berjalan jauh, kegelapan malam dan faktor kondisi alam akibat tekstur gunung, seringkali menyebabkan terjadinya halusinasi. Dari sisi alam ghaib, memang tidak dipungkiri bahwa bisa jadi jin akan muncul menampakkan diri untuk menggoda dan mengganggu iman para pendaki. Toh kita memang wajib beriman pada keberadaan hal-hal yang ghaib sepanjang tidak sampai membawa ke kemusyrikan.

Jadi memang wajarlah kalau keberadaan pasar setan ini menjadi terkenal karena hampir banyak orang dan pendaki gunung selalu melewati daerah ini khususnya saat perjalanan pendakian malam hari.
Keangkeran Pasar Setan

Dalam banyak cerita, biasa dikabarkan cerita tentang penampakan sosok menyerupai orang yang berada di lokasi pasar setan. Bahkan saya menemukan satu blog yang memuat cerita tentang fenomena pasar setan di gunung Sumbing oleh penulis yang mengaku dari tim mapala satu daerah.

Di rute pendakian di gunung Sumbing setelah lokasi Tanjakan Setan ternyata saat beristirahat diketahui menampakkan keramaian seperti pasar. Di sana bahkan kemudian dijumpai sesosok jasad bersemedi yang sudah membeku yang terlihat oleh seluruh anggota. Walaupun setelah akan diabadikan dengan kamera, hal ini tidak berhasil. Di lokasi berdekatan bahkan mereka menjumpai beberapa sosok lima sosok wanita menempel di perbukitan yang terlihat jelas oleh beberapa anggota rombongan.

Suasana mistis yang sama kemungkinan besar juga pernah dihadapi oleh banyak pendaki di lokasi jalur pendakian gunung yang lain. Misal di gunung Slamet, lokasi pasar bubrah yang ada bahkan cenderung lebih terkesan angker. Untuk jalur pendakian dari Kutabawa, harus melewati pasar bubrah yang cukup luas sebelum mencapai daerah puncak gunung.

Keangkeran seperti ini dapat saja dipahami karena suasana saat itu mendukung, kelelahan pendaki setelah berjalan jauh, kegelapan malam dan faktor kondisi alam akibat tekstur gunung, seringkali menyebabkan terjadinya halusinasi. Dari sisi alam ghaib, memang tidak dipungkiri bahwa bisa jadi jin akan muncul menampakkan diri untuk menggoda dan mengganggu iman para pendaki. Toh kita memang wajib beriman pada keberadaan hal-hal yang ghaib sepanjang tidak sampai membawa ke kemusyrikan.

Keangkeran Pasar Setan
Dalam banyak cerita, biasa dikabarkan cerita tentang penampakan sosok menyerupai orang yang berada di lokasi pasar setan. Bahkan saya menemukan satu blog yang memuat cerita tentang fenomena pasar setan di gunung Sumbing oleh penulis yang mengaku dari tim mapala satu daerah.

Di rute pendakian di gunung Sumbing setelah lokasi Tanjakan Setan ternyata saat beristirahat diketahui menampakkan keramaian seperti pasar. Di sana bahkan kemudian dijumpai sesosok jasad bersemedi yang sudah membeku yang terlihat oleh seluruh anggota. Walaupun setelah akan diabadikan dengan kamera, hal ini tidak berhasil. Di lokasi berdekatan bahkan mereka menjumpai beberapa sosok lima sosok wanita menempel di perbukitan yang terlihat jelas oleh beberapa anggota rombongan.

Suasana mistis yang sama kemungkinan besar juga pernah dihadapi oleh banyak pendaki di lokasi jalur pendakian gunung yang lain. Misal di gunung Slamet, lokasi pasar bubrah yang ada bahkan cenderung lebih terkesan angker. Untuk jalur pendakian dari Kutabawa, harus melewati pasar bubrah yang cukup luas sebelum mencapai daerah puncak gunung.

Keangkeran seperti ini dapat saja dipahami karena suasana saat itu mendukung, kelelahan pendaki setelah berjalan jauh, kegelapan malam dan faktor kondisi alam akibat tekstur gunung, seringkali menyebabkan terjadinya halusinasi. Dari sisi alam ghaib, memang tidak dipungkiri bahwa bisa jadi jin akan muncul menampakkan diri untuk menggoda dan mengganggu iman para pendaki. Toh kita memang wajib beriman pada keberadaan hal-hal yang ghaib sepanjang tidak sampai membawa ke kemusyrikan.

Dalam banyak cerita, biasa dikabarkan cerita tentang penampakan sosok menyerupai orang yang berada di lokasi pasar setan. Bahkan saya menemukan satu blog yang memuat cerita tentang fenomena pasar setan di gunung Sumbing oleh penulis yang mengaku dari tim mapala satu daerah.
Di rute pendakian di gunung Sumbing setelah lokasi Tanjakan Setan ternyata saat beristirahat diketahui menampakkan keramaian seperti pasar. Di sana bahkan kemudian dijumpai sesosok jasad bersemedi yang sudah membeku yang terlihat oleh seluruh anggota. Walaupun setelah akan diabadikan dengan kamera, hal ini tidak berhasil. Di lokasi berdekatan bahkan mereka menjumpai beberapa sosok lima sosok wanita menempel di perbukitan yang terlihat jelas oleh beberapa anggota rombongan.

Suasana mistis yang sama kemungkinan besar juga pernah dihadapi oleh banyak pendaki di lokasi jalur pendakian gunung yang lain. Misal di gunung Slamet, lokasi pasar bubrah yang ada bahkan cenderung lebih terkesan angker. Untuk jalur pendakian dari Kutabawa, harus melewati pasar bubrah yang cukup luas sebelum mencapai daerah puncak gunung.

Keangkeran seperti ini dapat saja dipahami karena suasana saat itu mendukung, kelelahan pendaki setelah berjalan jauh, kegelapan malam dan faktor kondisi alam akibat tekstur gunung, seringkali menyebabkan terjadinya halusinasi. Dari sisi alam ghaib, memang tidak dipungkiri bahwa bisa jadi jin akan muncul menampakkan diri untuk menggoda dan mengganggu iman para pendaki. Toh kita memang wajib beriman pada keberadaan hal-hal yang ghaib sepanjang tidak sampai membawa ke kemusyrikan.

Di rute pendakian di gunung Sumbing setelah lokasi Tanjakan Setan ternyata saat beristirahat diketahui menampakkan keramaian seperti pasar. Di sana bahkan kemudian dijumpai sesosok jasad bersemedi yang sudah membeku yang terlihat oleh seluruh anggota. Walaupun setelah akan diabadikan dengan kamera, hal ini tidak berhasil. Di lokasi berdekatan bahkan mereka menjumpai beberapa sosok lima sosok wanita menempel di perbukitan yang terlihat jelas oleh beberapa anggota rombongan.
Suasana mistis yang sama kemungkinan besar juga pernah dihadapi oleh banyak pendaki di lokasi jalur pendakian gunung yang lain. Misal di gunung Slamet, lokasi pasar bubrah yang ada bahkan cenderung lebih terkesan angker. Untuk jalur pendakian dari Kutabawa, harus melewati pasar bubrah yang cukup luas sebelum mencapai daerah puncak gunung.

Keangkeran seperti ini dapat saja dipahami karena suasana saat itu mendukung, kelelahan pendaki setelah berjalan jauh, kegelapan malam dan faktor kondisi alam akibat tekstur gunung, seringkali menyebabkan terjadinya halusinasi. Dari sisi alam ghaib, memang tidak dipungkiri bahwa bisa jadi jin akan muncul menampakkan diri untuk menggoda dan mengganggu iman para pendaki. Toh kita memang wajib beriman pada keberadaan hal-hal yang ghaib sepanjang tidak sampai membawa ke kemusyrikan.

Suasana mistis yang sama kemungkinan besar juga pernah dihadapi oleh banyak pendaki di lokasi jalur pendakian gunung yang lain. Misal di gunung Slamet, lokasi pasar bubrah yang ada bahkan cenderung lebih terkesan angker. Untuk jalur pendakian dari Kutabawa, harus melewati pasar bubrah yang cukup luas sebelum mencapai daerah puncak gunung.
Keangkeran seperti ini dapat saja dipahami karena suasana saat itu mendukung, kelelahan pendaki setelah berjalan jauh, kegelapan malam dan faktor kondisi alam akibat tekstur gunung, seringkali menyebabkan terjadinya halusinasi. Dari sisi alam ghaib, memang tidak dipungkiri bahwa bisa jadi jin akan muncul menampakkan diri untuk menggoda dan mengganggu iman para pendaki. Toh kita memang wajib beriman pada keberadaan hal-hal yang ghaib sepanjang tidak sampai membawa ke kemusyrikan.

Keangkeran seperti ini dapat saja dipahami karena suasana saat itu mendukung, kelelahan pendaki setelah berjalan jauh, kegelapan malam dan faktor kondisi alam akibat tekstur gunung, seringkali menyebabkan terjadinya halusinasi. Dari sisi alam ghaib, memang tidak dipungkiri bahwa bisa jadi jin akan muncul menampakkan diri untuk menggoda dan mengganggu iman para pendaki. Toh kita memang wajib beriman pada keberadaan hal-hal yang ghaib sepanjang tidak sampai membawa ke kemusyrikan.

Suasana angker di daerah pasar setan seringkali ditambah akibat keberadaan bekas nisan atau monumen prasasti untuk memperingati meninggalnya pendaki di lokasi itu. Untuk diketahui bahwa di lokasi itu, sebenarnya tidak ada kuburan. Jadi kalau ada pendaki yang meninggal dunia maka selalu akan dibawa turun untuk dimakamkan oleh pihak keluarga di daerah asalnya atau tempat lain. Kalau ada bentuk semacam kuburan, maka itu sebenarnya hanya penanda saja atau lebih berupa prassti peringatan. Tetapi memang keberadaan hal ini menjadi lokasi terlihat lebih menyeramkan.
Lokasi pasar setan di siang hari

Pada siang hari, keberadaan pasar setan akan tidak terasa oleh pendaki. Hal ini karena keberadaan sinar matahari yang mampu menerangi seluruh daerah. Pendaki umumnya lebih terpukau pandangannya oleh pemandangan alam yang tersaji luas. Keindahan alam seperti ini betul-betul akan menarik perhatian dan dapat melupakan keberadaan pasar setan yang ada sebelumnya.

Bayangan keangkeran di siang hari biasanya akan musnah, karena di siang hari kondisi angin relatif lebih kecil sehingga suara ribut pun menjadi tidak terdengar. Saya yakin kalau mengalami gejala angin ribut di lokasi itu pada siang hari, maka fenomena suara-suara pasar setan pun akan terdengar kembali dalam nuansa yang berbeda.

Walau bagaimanapun di siang hari di lokasi pasar setan ini, kewaspadaan dan pantangan untuk selalu menjaga tingkah laku kita tetap harus dilakukan. Sering tingkah laku yang kelewatan atau sikap yang sombong membuat kita lalai, padahal lokasi jalur pendakian sering kali menyesatkan atau rawan dengan kejadian kecelakaan. Oleh karena itu kita tetap selalu menjaga konsentrasi dan perhatian kita selama pendakian.

Pasar adalah tempat untuk aktivitas jual beli. Kalau ativitas jual beli dilakukan di ata gunung maka bisa jadi dapat disebut sebagai pasar. Di puncak gunung Lawu, khususnya saat hari minggu atau malam satu syura, ternyata ada juga orang yang melakukan aktivitas berjualan di puncak gunung Lawu. Beberapa penjual makanan ringan dan bakso menjajakan dagangannya bagi para pendaki yang naik ke puncak dalam jumlah yang relatif banyak. Sosok para penjual dan pembelinya jelas manusia karena mereka bukan setan yang bergentayangan.

Omong-omong soal pasar setan di gunung ini, ada satu gurauan kecil juga yang menyindir kondisi sosial masyarakat sekarang. Mitos keberadaan pasar setan di suatu gunung dijamin tidak akan hilang. Hal ini baru akan hilang kalau sudah ada minimarket franchise 24 jam atau supermarket yang berani buka di sana. Kalau sudah ada ini maka dijamin keberadaan pasar setan akan hilang.

Pasar setan diduga bukan satu fenomena yang benar-benar ada. Fenomena ini muncul karena kondisi daerah gunung yang mungkin menyebabkan terjadinya suasana yang terasa menyerupai suasana pasar sehari-hari. Wallahu alam. Meskipun tidak ada bukti fisik kuat yang mendukung keberadaan pasar setan ini, hal ini dapat kita gunakan untuk selalu mengingatkan para pendaki gunung agar senantiasa menjaga perilaku dan kehati-hatian selama perjalanan pendakian, baik saat sedang mendaki ataupun dalam perjalanan pulang.
Lokasi pasar setan di siang hari
Pada siang hari, keberadaan pasar setan akan tidak terasa oleh pendaki. Hal ini karena keberadaan sinar matahari yang mampu menerangi seluruh daerah. Pendaki umumnya lebih terpukau pandangannya oleh pemandangan alam yang tersaji luas. Keindahan alam seperti ini betul-betul akan menarik perhatian dan dapat melupakan keberadaan pasar setan yang ada sebelumnya.

Bayangan keangkeran di siang hari biasanya akan musnah, karena di siang hari kondisi angin relatif lebih kecil sehingga suara ribut pun menjadi tidak terdengar. Saya yakin kalau mengalami gejala angin ribut di lokasi itu pada siang hari, maka fenomena suara-suara pasar setan pun akan terdengar kembali dalam nuansa yang berbeda.

Walau bagaimanapun di siang hari di lokasi pasar setan ini, kewaspadaan dan pantangan untuk selalu menjaga tingkah laku kita tetap harus dilakukan. Sering tingkah laku yang kelewatan atau sikap yang sombong membuat kita lalai, padahal lokasi jalur pendakian sering kali menyesatkan atau rawan dengan kejadian kecelakaan. Oleh karena itu kita tetap selalu menjaga konsentrasi dan perhatian kita selama pendakian.

Pasar adalah tempat untuk aktivitas jual beli. Kalau ativitas jual beli dilakukan di ata gunung maka bisa jadi dapat disebut sebagai pasar. Di puncak gunung Lawu, khususnya saat hari minggu atau malam satu syura, ternyata ada juga orang yang melakukan aktivitas berjualan di puncak gunung Lawu. Beberapa penjual makanan ringan dan bakso menjajakan dagangannya bagi para pendaki yang naik ke puncak dalam jumlah yang relatif banyak. Sosok para penjual dan pembelinya jelas manusia karena mereka bukan setan yang bergentayangan.

Omong-omong soal pasar setan di gunung ini, ada satu gurauan kecil juga yang menyindir kondisi sosial masyarakat sekarang. Mitos keberadaan pasar setan di suatu gunung dijamin tidak akan hilang. Hal ini baru akan hilang kalau sudah ada minimarket franchise 24 jam atau supermarket yang berani buka di sana. Kalau sudah ada ini maka dijamin keberadaan pasar setan akan hilang.

Pasar setan diduga bukan satu fenomena yang benar-benar ada. Fenomena ini muncul karena kondisi daerah gunung yang mungkin menyebabkan terjadinya suasana yang terasa menyerupai suasana pasar sehari-hari. Wallahu alam. Meskipun tidak ada bukti fisik kuat yang mendukung keberadaan pasar setan ini, hal ini dapat kita gunakan untuk selalu mengingatkan para pendaki gunung agar senantiasa menjaga perilaku dan kehati-hatian selama perjalanan pendakian, baik saat sedang mendaki ataupun dalam perjalanan pulang.
Pada siang hari, keberadaan pasar setan akan tidak terasa oleh pendaki. Hal ini karena keberadaan sinar matahari yang mampu menerangi seluruh daerah. Pendaki umumnya lebih terpukau pandangannya oleh pemandangan alam yang tersaji luas. Keindahan alam seperti ini betul-betul akan menarik perhatian dan dapat melupakan keberadaan pasar setan yang ada sebelumnya.
Bayangan keangkeran di siang hari biasanya akan musnah, karena di siang hari kondisi angin relatif lebih kecil sehingga suara ribut pun menjadi tidak terdengar. Saya yakin kalau mengalami gejala angin ribut di lokasi itu pada siang hari, maka fenomena suara-suara pasar setan pun akan terdengar kembali dalam nuansa yang berbeda.

Walau bagaimanapun di siang hari di lokasi pasar setan ini, kewaspadaan dan pantangan untuk selalu menjaga tingkah laku kita tetap harus dilakukan. Sering tingkah laku yang kelewatan atau sikap yang sombong membuat kita lalai, padahal lokasi jalur pendakian sering kali menyesatkan atau rawan dengan kejadian kecelakaan. Oleh karena itu kita tetap selalu menjaga konsentrasi dan perhatian kita selama pendakian.

Pasar adalah tempat untuk aktivitas jual beli. Kalau ativitas jual beli dilakukan di ata gunung maka bisa jadi dapat disebut sebagai pasar. Di puncak gunung Lawu, khususnya saat hari minggu atau malam satu syura, ternyata ada juga orang yang melakukan aktivitas berjualan di puncak gunung Lawu. Beberapa penjual makanan ringan dan bakso menjajakan dagangannya bagi para pendaki yang naik ke puncak dalam jumlah yang relatif banyak. Sosok para penjual dan pembelinya jelas manusia karena mereka bukan setan yang bergentayangan.

Omong-omong soal pasar setan di gunung ini, ada satu gurauan kecil juga yang menyindir kondisi sosial masyarakat sekarang. Mitos keberadaan pasar setan di suatu gunung dijamin tidak akan hilang. Hal ini baru akan hilang kalau sudah ada minimarket franchise 24 jam atau supermarket yang berani buka di sana. Kalau sudah ada ini maka dijamin keberadaan pasar setan akan hilang.

Pasar setan diduga bukan satu fenomena yang benar-benar ada. Fenomena ini muncul karena kondisi daerah gunung yang mungkin menyebabkan terjadinya suasana yang terasa menyerupai suasana pasar sehari-hari. Wallahu alam. Meskipun tidak ada bukti fisik kuat yang mendukung keberadaan pasar setan ini, hal ini dapat kita gunakan untuk selalu mengingatkan para pendaki gunung agar senantiasa menjaga perilaku dan kehati-hatian selama perjalanan pendakian, baik saat sedang mendaki ataupun dalam perjalanan pulang.
Bayangan keangkeran di siang hari biasanya akan musnah, karena di siang hari kondisi angin relatif lebih kecil sehingga suara ribut pun menjadi tidak terdengar. Saya yakin kalau mengalami gejala angin ribut di lokasi itu pada siang hari, maka fenomena suara-suara pasar setan pun akan terdengar kembali dalam nuansa yang berbeda.
Walau bagaimanapun di siang hari di lokasi pasar setan ini, kewaspadaan dan pantangan untuk selalu menjaga tingkah laku kita tetap harus dilakukan. Sering tingkah laku yang kelewatan atau sikap yang sombong membuat kita lalai, padahal lokasi jalur pendakian sering kali menyesatkan atau rawan dengan kejadian kecelakaan. Oleh karena itu kita tetap selalu menjaga konsentrasi dan perhatian kita selama pendakian.

Pasar adalah tempat untuk aktivitas jual beli. Kalau ativitas jual beli dilakukan di ata gunung maka bisa jadi dapat disebut sebagai pasar. Di puncak gunung Lawu, khususnya saat hari minggu atau malam satu syura, ternyata ada juga orang yang melakukan aktivitas berjualan di puncak gunung Lawu. Beberapa penjual makanan ringan dan bakso menjajakan dagangannya bagi para pendaki yang naik ke puncak dalam jumlah yang relatif banyak. Sosok para penjual dan pembelinya jelas manusia karena mereka bukan setan yang bergentayangan.

Omong-omong soal pasar setan di gunung ini, ada satu gurauan kecil juga yang menyindir kondisi sosial masyarakat sekarang. Mitos keberadaan pasar setan di suatu gunung dijamin tidak akan hilang. Hal ini baru akan hilang kalau sudah ada minimarket franchise 24 jam atau supermarket yang berani buka di sana. Kalau sudah ada ini maka dijamin keberadaan pasar setan akan hilang.

Pasar setan diduga bukan satu fenomena yang benar-benar ada. Fenomena ini muncul karena kondisi daerah gunung yang mungkin menyebabkan terjadinya suasana yang terasa menyerupai suasana pasar sehari-hari. Wallahu alam. Meskipun tidak ada bukti fisik kuat yang mendukung keberadaan pasar setan ini, hal ini dapat kita gunakan untuk selalu mengingatkan para pendaki gunung agar senantiasa menjaga perilaku dan kehati-hatian selama perjalanan pendakian, baik saat sedang mendaki ataupun dalam perjalanan pulang.
Walau bagaimanapun di siang hari di lokasi pasar setan ini, kewaspadaan dan pantangan untuk selalu menjaga tingkah laku kita tetap harus dilakukan. Sering tingkah laku yang kelewatan atau sikap yang sombong membuat kita lalai, padahal lokasi jalur pendakian sering kali menyesatkan atau rawan dengan kejadian kecelakaan. Oleh karena itu kita tetap selalu menjaga konsentrasi dan perhatian kita selama pendakian.
Pasar adalah tempat untuk aktivitas jual beli. Kalau ativitas jual beli dilakukan di ata gunung maka bisa jadi dapat disebut sebagai pasar. Di puncak gunung Lawu, khususnya saat hari minggu atau malam satu syura, ternyata ada juga orang yang melakukan aktivitas berjualan di puncak gunung Lawu. Beberapa penjual makanan ringan dan bakso menjajakan dagangannya bagi para pendaki yang naik ke puncak dalam jumlah yang relatif banyak. Sosok para penjual dan pembelinya jelas manusia karena mereka bukan setan yang bergentayangan.

Omong-omong soal pasar setan di gunung ini, ada satu gurauan kecil juga yang menyindir kondisi sosial masyarakat sekarang. Mitos keberadaan pasar setan di suatu gunung dijamin tidak akan hilang. Hal ini baru akan hilang kalau sudah ada minimarket franchise 24 jam atau supermarket yang berani buka di sana. Kalau sudah ada ini maka dijamin keberadaan pasar setan akan hilang.

Pasar setan diduga bukan satu fenomena yang benar-benar ada. Fenomena ini muncul karena kondisi daerah gunung yang mungkin menyebabkan terjadinya suasana yang terasa menyerupai suasana pasar sehari-hari. Wallahu alam. Meskipun tidak ada bukti fisik kuat yang mendukung keberadaan pasar setan ini, hal ini dapat kita gunakan untuk selalu mengingatkan para pendaki gunung agar senantiasa menjaga perilaku dan kehati-hatian selama perjalanan pendakian, baik saat sedang mendaki ataupun dalam perjalanan pulang.
Pasar adalah tempat untuk aktivitas jual beli. Kalau ativitas jual beli dilakukan di ata gunung maka bisa jadi dapat disebut sebagai pasar. Di puncak gunung Lawu, khususnya saat hari minggu atau malam satu syura, ternyata ada juga orang yang melakukan aktivitas berjualan di puncak gunung Lawu. Beberapa penjual makanan ringan dan bakso menjajakan dagangannya bagi para pendaki yang naik ke puncak dalam jumlah yang relatif banyak. Sosok para penjual dan pembelinya jelas manusia karena mereka bukan setan yang bergentayangan.
Omong-omong soal pasar setan di gunung ini, ada satu gurauan kecil juga yang menyindir kondisi sosial masyarakat sekarang. Mitos keberadaan pasar setan di suatu gunung dijamin tidak akan hilang. Hal ini baru akan hilang kalau sudah ada minimarket franchise 24 jam atau supermarket yang berani buka di sana. Kalau sudah ada ini maka dijamin keberadaan pasar setan akan hilang.

Pasar setan diduga bukan satu fenomena yang benar-benar ada. Fenomena ini muncul karena kondisi daerah gunung yang mungkin menyebabkan terjadinya suasana yang terasa menyerupai suasana pasar sehari-hari. Wallahu alam. Meskipun tidak ada bukti fisik kuat yang mendukung keberadaan pasar setan ini, hal ini dapat kita gunakan untuk selalu mengingatkan para pendaki gunung agar senantiasa menjaga perilaku dan kehati-hatian selama perjalanan pendakian, baik saat sedang mendaki ataupun dalam perjalanan pulang.
Omong-omong soal pasar setan di gunung ini, ada satu gurauan kecil juga yang menyindir kondisi sosial masyarakat sekarang. Mitos keberadaan pasar setan di suatu gunung dijamin tidak akan hilang. Hal ini baru akan hilang kalau sudah ada minimarket franchise 24 jam atau supermarket yang berani buka di sana. Kalau sudah ada ini maka dijamin keberadaan pasar setan akan hilang.
Pasar setan diduga bukan satu fenomena yang benar-benar ada. Fenomena ini muncul karena kondisi daerah gunung yang mungkin menyebabkan terjadinya suasana yang terasa menyerupai suasana pasar sehari-hari. Wallahu alam. Meskipun tidak ada bukti fisik kuat yang mendukung keberadaan pasar setan ini, hal ini dapat kita gunakan untuk selalu mengingatkan para pendaki gunung agar senantiasa menjaga perilaku dan kehati-hatian selama perjalanan pendakian, baik saat sedang mendaki ataupun dalam perjalanan pulang.
Pasar setan diduga bukan satu fenomena yang benar-benar ada. Fenomena ini muncul karena kondisi daerah gunung yang mungkin menyebabkan terjadinya suasana yang terasa menyerupai suasana pasar sehari-hari. Wallahu alam. Meskipun tidak ada bukti fisik kuat yang mendukung keberadaan pasar setan ini, hal ini dapat kita gunakan untuk selalu mengingatkan para pendaki gunung agar senantiasa menjaga perilaku dan kehati-hatian selama perjalanan pendakian, baik saat sedang mendaki ataupun dalam perjalanan pulang.


Jalur pendakian di suatu gunung biasanya dipilih berupa medan yang mudah dengan jalur yang tidak terlalu curam. Dalam hal seperti ini kadang ada satu jalur yang akan melewati punggung suatu bukit dengan kondisi yang agak datar. Daerah seperti ini biasanya akan dilewati pendaki sekaligus terkadang dipilih untuk tempat peristirahatan sementara sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak. Di Daerah punggung bukit inilah yang secara alami biasanya menjadi lokasi keberadaan pasar setan misterius tersebut. Punggung bukit ini yang sering berupa bentangan menyerupai lapangan yang relatif datar. Dengan demikian lokasi seperti ini cocok untuk dijadikan tempat mendirikan kemah dengan menggunakan perlindungan dari semak-semak atau batu besar supaya terhindar dari angin kencang yang bertiup.


 

Pria Asal China Miliki Hidung di Atas Dahi

Seorang pria China memiliki dua hidung di wajahnya. Namun, hanya satu hidung yang dapat berfungsi, yaitu hidung yang terletak di dahi. Pria yang bernama Xiaolian itu mengalami kecelakaan mobil pada Agustus 2013.

Akibat insiden tersebut, hidung pria usia 22 tahun hancur dan tidak dapat berfungsi kembali. Dokter di rumah sakit Fuzhou, tempat ia dirawat, mengambil tindakan untuk membuat hidung baru, agar Xiaolian dapat bernafas, seperti yang ditulis Mirror.

Dengan menggunakan expender jaringan kulit, dokter membuat transplatasi hidung. Ahli bedah mengatakan, hidung buatan ini tetap dapat berkembang dengan baik karena dibantu oleh tulang rawan yang diambil dari tulang rusuk Xiaolian.

Meski memiliki dua hidung saat ini, nantinya Xiaolian akan memiliki satu hidung. Hidung di dahinya akan dipindahkan ke tempat aslinya, tentu jika hidung buatannya tersebut benar-benar berkembang dengan baik.
 

Jam dan Jadwal Kiamat Sudah Ditetapkan Oleh Para Ilmuan


Kata baghatan (tiba-tiba) , di dalam Al Qur’an disebut sebanyak tiga belas kali yang berarti menunjukkan urgensi Kiamat yang datang secara tiba-tiba. Kiamat datang secara tiba-tiba, meskipun terdapat tanda-tanda kecil menengah dan besar yang menandakan akan terjadinya kiamat.

Kiamat tidak akan datang pada saat ini, tetapi akan datang setelah generasi sekarang. Dan tanda-tanda kiamat yang paling besar akan datang sebelum kiamat terjadi . jika demikian, bagaimana mungkin kiamat datang secara tiba-tiba? Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut.



Pertama, kiamat terjadi secara tiba-tiba tidak berarti menghilangkan tanda-tanda kiamat. Dengan demikian, manusia mengetahui bahwa kiamat itu pasti terjadi, tidak mungkin mundur jika waktunya telah tiba. 

Jam dan Jadwal Kiamat Sudah Ditetapkan Oleh Para Ilmuan


Ramalan kiamat bangsa maya 21-12-2012 memang tidak terbukti, namun para ilmuan tidak berhenti melakukan berbagai penelitian kapan persisnya dunia akan berakhir

Tidak terkecuali para ilmuan yang tergabung dalam Bulletin Atomic Scientists (BAS), senin lalu merilis jam kiamat (Doomsday Clock) berada di posisi 23:55 atau lima menit menjelang tengah malam. Posisi ini bergeser lebih cepat satu menit dibandingkan tahun 2012, di nukil kompas dari biography channel indonesia.


Doomsday Clock merupakan simbol seberapa dekatnya kita menuju bencana besar atau kehancuran. Semakin mendekati tengah malam, semakin besar ancaman kehancuran yang dihadapi penghuni bumi. Saat akhirnya jarum jam mendekati tengah malam, maka dunia akan menuju kehancuran.

#Jam Kiamat Pertama
Pertama kali Doomsday Clock terjadi tahun 1974, ketika para ilmuan atom memperingatkan dunia akan bahaya senjata nuklir. Saat itu, para ilmuan mengatur waktu pada tujuh menit menuju tengah malam.

#Jam Kiamat Kedua
Pada tahun 1949, ketika hubungan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet memanas, BAS mengatur jarum jam berada tiga menit menuju tengah malam

#Jam Kiamat Ketiga
Tahun 1953, pasca uji pertamakali bom hidrogen, jarum jam Doomsday Clock diatur dua menit menuju tengah malam.

"2012 adalah tahun terpanas dalam sejarh Amerika Serikat, ditandai dengan kekeringan yang menghancurkan dan badai brutal (katrina). Peristiwa ekstrem ini sesuai dengan prediksi model iklim menuju atmosfer yang sarat akan gas rumah kaca," Tulisan para ilmuan kepada presiden AS Barack Obama.


Mereka menyatakan pandangan terhadap kehidupan manusi yang suram di masa depan jika tidak segera melakukan tindakan melindungi bumi.

Jam Kiamat Tahun Ini
Tahun 2013 Doomsday Clock berada di lima menit menuju tengah malam. BAS menempatkan waktu tersebut setelah mempertimbangkan keadaan global yang terjadi sebagai acuan. Seperti persenjataan nuklir yang ada di seluruh dunia, proses pemulihan yang lambat dan memakan biaya dari tragedi nuklir di Fukushima, Jepang. Dan cuaca ekstrem yang sejalan dengan pola pemanasan global.

Selain ancaman pada bumi, ilmuan yang tergabung dalam BAS juga menulis kemajuan di beberapa negara yang mulai menggunakan energi angin dan sumber energi terbarukan lainnya. Jika hal ini terus dilakukan maka bukan tidak mungkin Doomsday Clock akan bergerak mundur dan melambat.

Sebagaimana Al Quran menjelaskan, manusialah yang bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi di Bumi, jadi sebelum itu semuanya terjadi, ayo kita ubah perilaku kita terhadap Bumi yang sudah semakin tua ini.
 

Hukum Einstein Membuktikan Bahwa Hantu Ada


Setiap malam, kelompok pemburu amatir keluar ke bangunan tua dan kuburan untuk mencari hantu. Mereka sering membawa peralatan elektronik yang mereka percaya akan membantu mereka menemukan energi hantu.

Meskipun aktivitas pemburu hantu di kehidupan nyata sering kita jumpai, kita masih tidak memiliki bukti yang baik bahwa hantu itu nyata. Pemburu hantu banyak yang percaya bahwa dukungan yang kuat bagi keberadaan hantu dapat ditemukan dalam fisika modern. Secara khusus, bahwa Albert Einstein, salah satu pemikir ilmiah terbesar sepanjang masa, menawarkan dasar ilmiah untuk realitas hantu.

Sebuah pencarian Google baru-baru ini muncul hampir 8 juta hasil menunjukkan hubungan antara hantu dan pekerjaan Einstein yang meliputi konservasi energi. Pernyataan ini diulangi oleh para ahli di lapangan. Misalnya, peneliti hantu John Kachuba, dalam bukunya “Ghosthunters”(2007), menulis, “Einstein membuktikan bahwa semua energi alam semesta adalah konstan dan bahwa hal itu tidak dapat diciptakan maupun dihancurkan." Jadi apa yang terjadi pada energi kita ketika kita mati? Jika tidak dapat dihancurkan, kemudian harus bagaimana? menurut Einstein, energi didiubah menjadi bentuk lain dari energi. Apa energi baru tersebut? Bisakah kita menyebutnya hantu?

Setelah seseorang meninggal, energi dalam tubuhnya pergi ke tempat dimana energi semua organisme pergi setelah kematian. Ketika manusia mati, energi yang tersimpan dalam tubuhnya dilepaskan dalam bentuk panas, dan dipindahkan ke dalam hewan yang memakan kita (cacing dan bakteri jika kita dikebumikan), dan tanaman yang menyerap kita. Jika kita dikremasi, energi dalam tubuh kita dilepaskan dalam bentuk panas dan cahaya.



Ketika kita makan tumbuhan dan hewan yang mati, kita mengkonsumsi energi mereka dan mengubahnya untuk digunakan sendiri. Makanan dimetabolisme saat dicerna, dan reaksi kimia melepaskan energi yang diperlukan hewan untuk hidup, bergerak, mereproduksi, dll.

Banyak pemburu hantu mengatakan mereka dapat mendeteksi medan listrik yang diciptakan oleh hantu. Dan sementara memang benar bahwa proses metabolisme manusia dan organisme lain sebenarnya menghasilkan arus listrik dengan tingkat yang sangat rendah
 

Perang Akhir Zaman Bakal Menggunakan Senjata Tradisional


Hal ini bermula dengan sebuah peperangan besar yang melibatkan banyak bangsa di dunia. Pertempuran dahsyat ini dikenali sebagai Armageddon, di mana lokasi utama perang ini adalah di lembah Megiddo/Mageddon, Palestin. Mungkin ada yang menganggap Perang Armageddon hanyalah sebuah filem rekaan hollywood. Realitinya hollywood yang didokong oleh yahudi sememangnya ingin memesongkan fakta tentang Armageddon ini melalui propaganda filem. Padahal di kalangan para ahli kitab mereka telah mengkaji tentang peperangan ini dan senantiasa bersiap sedia untuk menghadapinya.


Sebutan Armageddon sebenarnya tidak terdapat dalam mana-mana Hadis. Hanya disebut dalam kajian-kajian sarjana Kristen dan Ahli Kitab. Menurut bahasa Ibrani, Ar bermaksud gunung atau bukit. Mageddo pula adalah nama sebuah lembah di Palestin. Sebuah tempat yang cukup strategik dari segi peperangan. Perang ini juga dikatakan sebagai perang habis-habisan dengan menggunakan seluruh kekuatan pelbagai peralatan senjata moden yang canggih. Mungkin perang itu adalah Perang Dunia ketiga yang disebut-sebut sebagai Perang Nuklear.



Ramai yang mengatakan Perang Dunia Ketiga, bom nuklear akan digunakan. Ada diceritakan juga dalam kitab Bahrul Mazi. Perang Dunia Ketiga yang diramal akan berlaku dalam tempoh yang singkat. Tetapi, kemusnahannya amat dahsyat. Sehingga dikatakan dunia selepas itu akan kembali menjadi seperti Zaman Pertengahan di mana siri peperangan seterusnya, bala tentera akan hanya menunggang kuda serta bersenjatakan pedang seperti perang zaman dahulu.
 

Kisah Nyata: Orang Yang Di Tampar Jin Hingga Mukanya Besar Sebelah


Ini adalah kisah mistis yang benar-benar terjadi. Gara-gara tidur di masjid setelah mabuk-mabukkan, dia digampar Jin Muslim. Akibatnya, hingga kini wajahnya besar sebelah.

Kisah atau pengalaman mistis ini dialami seorang pengojek sepeda yang bernama lengkap Murtomo, atau yang akrab disapa Tomo. Dia tinggal di sekitar Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Awal kejadiannya, pada bulan Oktober 1986, hari Kamis malam Jum’at, di Masjid lingkungan tempat dia tinggal. Tomo memang hanya seorang pengojek, tapi penampilan serta kelakuannya tidak seperti teman-teman pengojek lainnya yang biasa mangkal di daerah itu.

Dia mempunyai kebiasaan yang buruk yaitu gemar berjudi, mabuk-mabukan, dan main perempuan. Meskipun tinggal di dekat Masjid, Tomo tidak pernah menjalankan perintah Tuhan.

Suatu malam sepulang dari berudi dan dalam keadaan mabuk berat, Tomo sudah tidak kuat lagi melangkahkan kakinya untuk sampai ke rumah kontrakannya. Dia terus berjalan dengan cara merayap dari tembok rumah orang ke tembok sebelahnya, begitu seterusnya.


Sesampai di mulut gang, dia sudah tidak kuat lagi berjalan. Sampai-sampai dia terjatuh. Waktu itu jam sudah menunjukkan pukul 02.30 WIB, dan tidak ada seorangpun yang lewat, hanya suasana sepi dan sunyi.

Kurang lebih sekitar setengah jam, Tomo terbaring di jalan aspal yang dingin dan kotor. Ketika itu lewatlah seorang lelaki paruh baya yang sebut saja bernama Pak Irman. Dia memperhatikan Tomo yang tergeletak di tengah jalan. Karena mungkin merasa iba, akhirnya tubuh Tomo yang terbaring di jalan itu dipapah oleh Pak Irman agar bisa berjalan.

Setelah memapah Tomo beberapa puluh meter, Pak Irman sepertinya sudah tidak kuat lagi untuk memapah Tomo sampai rumah kontrakannya. Sebab, disamping tubuh Tomo lebih besar, dari mulutnya pun tercium aroma khas minuman keras yang sebelumnya diminum oleh Tomo, yang membuat kepala Pak Irman terasa pusing tujuh keliling.

Pak Irman akhirnya menaruh tubuh Tomo di depan rumahnya. Namun, ketika itu juga Tomo tersadar dari mabuknya. Dia meminta agar dipapah sampai ke masjid yang ada di sebelah rumah kontrakannya.

“Baiklah kalau itu permintaanmu!” kata Pak Irman dan segera membantu Tomo berdiri untuk mengantarkannya sampai ke masjid.

Pak Irman kemudian meninggalkan Tomo di beranda masjid. Setelah kepergiannya, dengan bersusah payah Tomo masuk kedalam mesjid, dan akhirnya jatuh tersungkur di ruang yang biasa digunakan sholat. Karena dalam keadaan mabuk berat, tak lama kemudian dia tertidur dengan pulasnya. Dalam tidur inilah dia bermimpi didatangi oleh sosok makhluk tinggi besar dan hitam.

“Hai manusia, kau tidak pantas ada di sini, pergi kau dari sini. Ingat ini peringatan pertama dan terakhir untukmu!” bentak makhluk itu.

Tomo menggigil ketakutan. Namun, antara sadar dan tidak, dia sama sekali tidak bisa menggerakkan kakinya untuk pergi meninggalkan ruangan masjid.

Sebelum adzan Subuh berkumandang, lantas Tomo dibangunkan oleh penjaga masjid. Si penjaga masjid menyuruhnya untuk pulang karena memang orang-orang sudah kenal dan hafal akan kelakukan pemuda yang satu ini.

Bangun dari masjid, dengan sedikit dongkol Tomo langsung pulang ke rumah kontrakan untuk meneruskan tidurnya. Siangnya Tomo bangun dan sadar. Setelah mandi dia lantas menyantap sarapan pagi dan mengeluarkan sepeda jangkinya yang biasa dia bawa untuk mengojek.

Saat kumpul-kumpul dengan pengojek yang lain, Tomo menceritakan apa yang dia alami semalam saat tidur dimasjid. Teman-temanya hanya tertawa mendengar cerita Tomo. Mana ada yang mau percaya cerita dari orang yang tukang mabuk.

Seminggu sudah berlalu dan sudah satu minggu Tomo tidak melakukan kebiasaan buruknya. Ternyata Tomo hanya sanggup satu minggu menahan hasrat kebiasaan buruknya itu.

Tepat malam Minggu, sekitar pukul 22.30 WIB, dia sudah terlihat berkumpul dengan teman-teman tongkrongannya. Dan kebetulan di gang sebelah tempat dia tinggal, sedang ada hajatan kawinan. Dan orang yang mengadakan hajatan itu nanggap orkes dangdut.

Entah kenapa timbul diotaknya untuk mabuk lagi karena orang yang mengadakan hajatan itu menyediakan minuman-minuman keras secara gratis. Dan kebetulan dia kenal akrab dengan tuan rumahm, juga pemuda-pemuda lainnya.

Waktu terus berjalan, suara orkes dangdut pun masih terdengar. Kira-kira pukul 02.00 musik pun berhenti, penyanyi serta pengiring orkes berkemas-kemas dan pamit pulang pada si empunya hajat. Tinggallah pemuda-pemuda yang kini dalam keadaan mabuk, termasuk Tomo yang ada disitu.

Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 03.00. Satu persatu pemuda yang sedang mabuk itu pulang kerumahnya masing-masing.

Namun, dikarenakan jarak rumah yang punya hajat agak jauh, terpaksa Tomo dibopong oleh kedua temannya yang tidak begitu parah mabuknya. Sesampainya di depan rumah, kedua pemuda yang mengantarnya lalu mengetuk pintu rumah Tomo. Karena tidak ada yang membuka dari dalam, terpakas kedua temannya itu menggeletakkan tubuh Tomo di depan pintu rumahnya.

Setelah kedua temannya pergi, Tomo terjaga dari tidurnya. Dia mengetuk pintu rumahnya, berharap teman-temannya yang tinggal satu kontrakan mau membukakan pintu. Tapi lagi-lagi tidak ada jawaban dari dalam rumah.

Entah sadar atau tidak, akhirnya Tomo melangkah ke masjid yang ada di sebelah rumahnya. Sesampainya di masjid, dia langsung membaringkan tubuhnya, dan tidur dengan lelap.

Karena mabuk, atau mungkin karena menganggap apa yang pernah dialaminya hanya sebagai mimpi, Tomo sepertinya tak mempedulikan lagi bahwa dirinya pernah diberi peringatan oleh jin penunggu masjid agar tidak tidur di masjid dalam keadaan mabuk..

Yang pasti, hanya sekitar setengah jam setelah Tomo tertidur, dengan mendadak tiba-tiba saja dia terjaga. Di saat yang bersamaan dia mendengar auara angin berdesir di depan teras masjid. Lalu dengan perlahan muncul sosok bayangan tinggi besar, dengan tubuh yang suluruhnya hitam. Sosok ini persis sekali dengan yang dulu pernah menegur Tomo dalam mimpinya.

Tomo tergagap dan berniat lari. Namun, seluruh tubuhnya terasa sangat lemas. Dia hanya bisa menatap sosok menakutkan itu dengan sekujur tubuh menggigil bagaikan terkena serangan demam mendadak.

Kali ini, sosok hitam tinggi besar dan bertampang garang itu sepertinya marah sekali kepada Tomo yang sudah pernah diberi peringatan olehnya, namun nyatanya tetap membandal.

“Hai manusia jadah! Bangunlah kau dari tempat suci ini!” bentak sosok misterius yang tak lain penjelmaan dari jin penjaga masjid.

Mendengar suara yang terdengar keras dan kencang, Tomo yang kondisinya masih dipengaruhi oleh minuman keras itu semakin menggigil ketakutan. Namun, dasar masih dalam keadaan mabuk, dia malam berbicara sekenanya, “Kenapa elo ngebangunin gua!”

Begitulah kata-kata yang meluncur dari mulut Tomo. Hal ini menyebabkan si jin semakin berang.

“Dasar manusia tak tahu diri. Sudah tidak pernah sholat, kau kotori tempat suci ini dengan najis dan tubuhmu yang bau alkohol yang sudah kau minum,” bentak si jin lagi.

Mendengar nada suara yang besar dan agak membentak, tubuh Tomo mundur sedikit ke belakang. Sambil mengucek-ucek kelopak matanya, Tomo berusaha meyakinkan bahwa kali ini dia tidak sedang bermimpi.

“Rasakan ini!” bentak si jin. Lalu, terdengar suara seperti tangan besar menampar seorang anak kecil, Plak!

“Aduh sakit!” terdengar suara mengerang kesakitan dari mulut Tomo.

Sambil memegangi wajahnya, Tomo segera berlari ke rumahnya. Kebetulan sekali ketika itu sudah ada penghuni rumah yang bangun, sehingga dia lansung masuk ke rumahnya. Dasar pemabuk gila, setelah masuk ke rumah, di bangku panjang dia meneruskan kembali tidurnya tanpa memperdulikan wajahnya yang dia rasakan sakit.

Esok harinya, sekitar pukul 10.30, Tomo dibangunakn oleh salah seorang temannya. Si teman menanyakan kenapa wajahnya bengkak sebelah. Dengan tidak mengacuhkan pertanyaan temannya, Tomo langsung ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi, dia bergegas memakai baju di kamar tidurnya. Alangkah kagetnya saat dia bercemin dilihatnya pipi yang sebelah kanan membesar, bengkak seperti habis dipukuli.

Menyadari keadaan dirinya, Tomo segera berlari menghampiri temannya yang tadi bertanya.. Dia pikir tadi temannya hanya bercanda menanyakan soal pipinya yang bengkak sebelah.

“Kenapa sebenarnya wajahmu itu, sampai bengkak sedemikian parah?” tanya sang teman.

Akhirnya, Tomo menceritakan kejadian yang menimpanya menjelang subuh tadi kepada temannya itu.

Siang harinya, di gang rumah tempat Tomo tinggal langsung santer berita mengenai pipi Tomo yang bengkak sebelah akibat digampar jin penunggu masjid. Kejadian aneh ini juga langsung ditanyakan ke orang tua yang mengerti akan hal gaib.

Memang, dari penjelasan orang tua bahwasanya Tomo telah diberi pelajaran oleh Jin Muslim yang menjaga masjid. Masih menurut orang tua tadi, Jin Muslim itu tidak senang tempat ibadah dikotori dan ditiduri oleh orang yang kotor.

Bukan hanya itu, Jin Muslim itu juga tidak senang kalau orang-orang yang tidak suka beribadah, tidur-tiduran apalagi tidur di dalam masjid.

Akhirnya, Tomo hanya bisa merenungi nasibnya. Dia sudah mecoba segala macam cara dan berobat kemana-mana untuk menyembuhkan pipinya yang bengkak itu. Namun, semuanya tak berubah keadaan. Hingga kini, wajah Tomo nampak besar sebelah, sehingga kelihatan tidak proporsional.

Kini pemuda itu terlah sadar. Dia tak lagi menarik ojek sepeda. Namun yang paling penting, Tomo sudah meninggalkan kebiasaannya yang senang mabuk-mabukan, judi dan main perempuan. Dia kini menjadi pemuda yang soleh. Dia bekerja dengan membuka reparasi elekronik dan masih tinggal di daerah Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kejadian atau kisah mistis ini semoga bisa menjadikan kita menjadi manusia yang saleh, taat, beriman dan takwa, menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kejadian Langka - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger