Peneliti China, Moyang Manusia Lebih Mirip Dengan Tikus Dibanding Kera



Selama ini, fauna yang dianggap sebagai moyang manusia hanya golongan primata. Padahal, pohon asal usul manusia lebih rumit. Ilmuwan baru saja mengungkap moyang baru manusia yang morfologinya ternyata menyerupai tikus.

Makhluk tersebut diungkap lewat penelitian selama 6 tahun, melibatkan studi morfologi dan genetik dari fauna modern dan prasejarah. Morfologi yang diamati di antaranya organ dalam, gigi, otot, bahkan pola bulu.


Ilmuwan fokus mempelajari golongan mamalia yang memiliki plasenta, seperti manusia, gorila, kuda, dan gajah. Golongan mamalia lain selain plasenta adalah masurpial yang membesarkan embrio dalam kantung serta monotrem yang membesarkan embrio dalam telur.

Para ilmuwan di Cina menemukan fosil hewan sejenis tikus, yang dianggap bakal mengungkap sejarah evolusi mamalia, temasuk manusia. Fosil itu berasal dari makhluk yang diyakini hidup sekitar 160 juta tahun yang lalu.

Fosil dari makhluk yang dinamakan Juramaia sinensis ini merupakan fosil tertua yang pernah ditemukan dari kelompok hewan yang disebut eutheria, atau mamalia plasental. Kelompok hewan mamalia plasental ini memiliki ciri melahirkan, di antaranya seperti sapi, tikus, singa, macan, anjing, paus, dan primata.


Mamalia berbulu yang fosilnya ditemukan di provinsi Liaoning ini diperkirakan tinggal di timur laut Cina selama era Jurasik. Ini merupakan era ketika dinosaurus masih menguasai Bumi.

Dr. Zhe-Xi Luo, paleontologis dari Carnegie Museum of Natural History di Pittsburgh, Amerika Serikat, mengatakan: "Juramaia, dari 160 juta tahun lalu merupakan nenek-moyang atau 'bibi-moyang' semua mamalia plasenta yang berkembang hari ini,” ujarnya.

Zhe-Xi Luo kemudian menjelaskan, hasil analisis kerangka fosil menunjukkan hewan ini adalah makhluk tangkas dengan kemampuan memanjat yang sangat kuat.


Logikanya bahwa segala perubahan yang terjadi, adalah merupakan pewarisan sifat selama adaptasi seumur hidup dari organisme sebelumnya. Seperti orang tua ke anaknya.

Mungkin lebih baik kita melihat pemikiran 'evolusi manusia' sebagai perbandingan,,

Diawali dari penemuan di Afrika Timur, mengenai bentuk kera yang menyerupai manusia (homonids) terjadi pada 14 juta tahun yang lalu. Dan baru setelah melewati proses sangat lamban 11 juta tahun kemudian muncul bentuk yang layak diklasifikasikan sebagai Homo,,

Jenis pertama dlm klasifikasi ini adalah Advanced Australophitecus dari Afrika sekitar 2 juta tahun yang lalu. Setelah sekitar 1 juta tahun baru muncul Homo Erectus dan ditambah lagi 900.000 tahun (50.000 SM) barulah muncul jenis manusia primitive pertama yaitu, Neanderthal. Artinya selama rentang masa itu perkembangan peradaban dan intelektualitas berjalan dalam percepatan yang sangat lambat. Lalu secara mendadak dan tiba-tiba 35.000 tahun lalu muncul suatu species baru yaitu Homo Sapiens (manusia berfikir) di wilayah Mediterania. Bagaimana bisa?

Disinilah letak missing link teori Darwin, Mengapa bisa terjadi lonjakan species, peradaban, kebudayaan dan tehnologi seperti itu.?

Studi mengungkap, mamalia berplasenta mulai muncul 200.000 hingga 400.000 tahun setelah kepunahan dinosaurus 65 juta tahun lalu. Sebelumnya, ada prediksi yang menyatakan mamalia berplasenta sudah berevolusi jauh sebelum kepunahan dinosaurus, saat dunia masih terdiri atas benua tua Gondwana.

"Ini sekitar 36 juta tahun lebih lambat dari prediksi sebelumnya berdasarkan analisis genetik saja," kata Marcelo Weksler dari Museum Nasional di Federal University, Rio de Janeiro, yang terlibat riset, seperti dikutip Livescience.
Share this article :
 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kejadian Langka - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger